Rabu, 14 Agustus 2019

MATERI ATURAN ANGKA PENTING ( X IPA 1)


BAHAN AJAR

Sekolah                                                 : SMA Al Azhar 3 B. Lampung
Mata Pelajaran                    : Fisika
Kelas/Semester                    : X / Ganjil
Materi Pokok                       : Pengukuran
Alokasi Waktu                     : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
3.2.    Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah
·       Mengamati pembuatan daftar (tabel)  nama besaran, alat ukur, cara mengukur
·       Membuat daftar (tabel)  nama besaran, nama alat ukur, dan cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu, termasuk  yang berlaku di daerah setempat
·       Menyebutkan beberapa alat ukur panjang, alat ukur massa dan alat ukur waktu
·       Menggunakan alat ukur panajang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu
·       Menemukan cara membaca skala, dan menuliskan hasil pengukuran
·       Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan angka penting), cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil pengukuran
·       Menyimpulkan aspek ketelitian, menerapkan aspek ketepatan, dan melaksanakan aspek keselamatan kerja, serta memaksimalkan aspek alat yang digunakan dalam mengukur
·       Mengukur masa jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu kali) dan batu kerikil (dilakukan berulang dengan ukuran beda dan jenis yang sama) secara berkelompok
·       Melaksanakan pengukuran dengan menggunakan neraca, jangka sorong atau mikrometer, dan pengukuran dengan menggunakan gelas ukur
4.2.    Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah
·       Mengolah data hasil pengukuran berulang
·       Mengolah data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan menentukan ketelitian pengukuran, serta menyimpulkan hasil interpretasi data
·       Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik hasil pengukuran,
·       Menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan,
·       Menyimpulkan hasil interpretasi data dalam laporan tertulis hasil kerja
·       Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil pengukuran

B.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
·         Mengamati pembuatan daftar (tabel)  nama besaran, alat ukur, cara mengukur
·         Membuat daftar (tabel)  nama besaran, nama alat ukur, dan cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu, termasuk  yang berlaku di daerah setempat
·         Menyebutkan beberapa alat ukur panjang, alat ukur massa dan alat ukur waktu
·         Menggunakan alat ukur panajang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu
·         Menemukan cara membaca skala, dan menuliskan hasil pengukuran
·         Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan angka penting), cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil pengukuran
·         Menyimpulkan aspek ketelitian, menerapkan aspek ketepatan, dan melaksanakan aspek keselamatan kerja, serta memaksimalkan aspek alat yang digunakan dalam mengukur
·         Mengukur masa jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu kali) dan batu kerikil (dilakukan berulang dengan ukuran beda dan jenis yang sama) secara berkelompok
·         Melaksanakan pengukuran dengan menggunakan neraca, jangka sorong atau mikrometer, dan pengukuran dengan menggunakan gelas ukur

C.      Materi Pembelajaran
PERTEMUAN KETIGA

Angka Penting: Penjumlahan dan Pengurangan, Perkalian dan Pembagian, Pembulatan serta Notasi Ilmiah
Pengertian angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Ada 6 syarat dalam aturan penulisan angka penting:
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 7,18 (dari deretan angka ini, terdapat 3 angka penting)
7712 (ada 4 angka penting)
2. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol bukan angka penting
Contoh: 77120 (4 angka penting)
3. Angka nol yang terletak di belakang penting (DALAM DESIMAL) adalah angka penting
7,1800 (5 angka penting)
4. Angka nol yang ada di depan angka penting (DALAM DESIMAL )bukan angka penting
Contoh: 0,0000718 (3 angka penting)
5. Angka nol di belakang angka penting (DALAM DESIMAL) adalah angka penting
Contoh: 0,000007180 (4 angka penting)
6. Angka nol di antara angka penting adalah angka penting
Contoh: 71800,7001 (9 angka penting)


Ada sedikit perbedaan dalam perhitungan antara secara matematis dan “penghitungan angka penting” di fisika ini.
Sebagai contoh:
Dalam hitungan matematis, 2,8 + 3,42 = 6,22

Pada contoh tadi, kita punya kesimpulan bahwa: 2,8 adalah yang paling sedikit angka taksiran/angka di belakang komanya (satu). Oleh karena itu, hasil penghitungannya pun mengikuti ini. Sehingga, dalam penghitungan angka penting, hasil dari:
2,8 + 3,42 = 6,2 
Contoh lain:
0,007 + 0,12 = 0,12
14,244 – 2,1 = 12,1
9,0 – 6,21 = 2,8
15 – 11,02 = 4,0 (hal ini dikarenakan 15 kita anggap sebagai 15,0)


Dalam penghitungan matematis, hasil dari 2,4 x 1,11 = 2,664
Pada penghitungan perkalian dan pembagian pada angka penting, hasil akhirnya harus selalu melihat kepada “jumlah angka penting yang paling sedikit”.
Pada kasus tadi, jumlah angka penting paling sedikit ada pada 2,4 (dua angka penting), sehingga, hasil dari penghitungan tersebut juga harus mempunyai 2 angka penting.
Hasil:
2,4 x 1,11 = 2,6
Contoh lain:
0,007 x 0,12 = 0,001 (karena yang angka penting paling kecil adalah 1 angka penting, yaitu dari 0,007)


Ada beberapa hal yang harus kamu tahu saat pembulatan. Hal paling sederhana adalah, pembulatan ke atas dan ke bawah. Angka yang berada di bawah 5, akan selalu dibulatkan ke bawah (23,4 dibulatkan menjadi 23). Sementara angka di atas 5, akan dibulatkan ke atas (23,7 dibulatkan menjadi 24).
Lalu, bagaimana dengan 23,5?
Harus kita bulatkan menjadi apa 24,5?
Nah, untuk kasus pembulatan dengan angka 5, kamu harus liat apakah angka itu merupakan bilangan ganjil atau genap.
Apabila bilangan ganjil, pembulatannya dilakukan ke atas (23,5 dibulatkan menjadi 24).
Apabila bilangan genap, pembulatannya dilakukan ke bawah (24,5 dibulatkan menjadi 24).


Notasi ilmiah adalah cara kita menuliskan notasi angka dalam bentuk yang berbeda. Seperti misalnya, angka 0.0004. Apabila kita ubah ke dalam bentuk notasi ilmiah akan menjadi: 4 x 103

Angka depan (a) dari notasi ilmiah "harus berada di antara 1 sampai 9,9"
Itu artinya, angka 23000, tidak bisa kamu ganti menjadi 23 x 103, tetapi harus ditulis menjadi 2,3 x 104.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN SOAL PERSIAPAN PENILAIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

Nama                         : Rosmawati, S.Pd, Gr Mata Pelajaran   : Fisika Kelas                        :  XII