BAHAN AJAR
Sekolah :
SMA Al Azhar 3 B. Lampung
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Pengukuran
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran
@45 Menit
A.
Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
3.2. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran
besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah
|
· Mengamati
pembuatan daftar (tabel) nama besaran,
alat ukur, cara mengukur
· Membuat daftar
(tabel) nama besaran, nama alat ukur,
dan cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu, termasuk yang berlaku di daerah setempat
· Menyebutkan
beberapa alat ukur panjang, alat ukur massa dan alat ukur waktu
· Menggunakan alat
ukur panajang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu
· Menemukan cara
membaca skala, dan menuliskan hasil pengukuran
· Mendiskusikan
prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan angka penting), cara
menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil pengukuran
· Menyimpulkan aspek
ketelitian, menerapkan aspek ketepatan, dan melaksanakan aspek keselamatan
kerja, serta memaksimalkan aspek alat yang digunakan dalam mengukur
· Mengukur masa
jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu kali) dan batu kerikil (dilakukan
berulang dengan ukuran beda dan jenis yang sama) secara berkelompok
·
Melaksanakan pengukuran dengan menggunakan neraca, jangka sorong atau
mikrometer, dan pengukuran dengan menggunakan gelas ukur
|
4.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat
serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah
|
· Mengolah data
hasil pengukuran berulang
· Mengolah data
hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data, membuat grafik,
menginterpretasi data dan grafik, dan menentukan ketelitian pengukuran, serta
menyimpulkan hasil interpretasi data
· Menyajikan hasil
pengolahan data dalam bentuk grafik hasil pengukuran,
· Menginterpretasi
data dan grafik, dan menghitung kesalahan,
· Menyimpulkan hasil
interpretasi data dalam laporan tertulis hasil kerja
·
Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil pengukuran
|
B.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
·
Mengamati
pembuatan daftar (tabel) nama besaran,
alat ukur, cara mengukur
·
Membuat
daftar (tabel) nama besaran, nama alat
ukur, dan cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu,
termasuk yang berlaku di daerah setempat
·
Menyebutkan
beberapa alat ukur panjang, alat ukur massa dan alat ukur waktu
·
Menggunakan
alat ukur panajang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu
·
Menemukan
cara membaca skala, dan menuliskan hasil pengukuran
·
Mendiskusikan
prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan angka penting), cara
menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil pengukuran
·
Menyimpulkan
aspek ketelitian, menerapkan aspek ketepatan, dan melaksanakan aspek
keselamatan kerja, serta memaksimalkan aspek alat yang digunakan dalam mengukur
·
Mengukur
masa jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu kali) dan batu kerikil
(dilakukan berulang dengan ukuran beda dan jenis yang sama) secara berkelompok
·
Melaksanakan
pengukuran dengan menggunakan neraca, jangka sorong atau mikrometer, dan
pengukuran dengan menggunakan gelas ukur
C.
Materi
Pembelajaran
PERTEMUAN
KETIGA
Angka Penting:
Penjumlahan dan Pengurangan, Perkalian dan Pembagian, Pembulatan serta Notasi
Ilmiah
Pengertian angka
penting adalah semua angka yang
diperoleh dari hasil pengukuran.
Ada 6
syarat dalam aturan penulisan angka penting:
1. Semua
angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
7,18 (dari deretan angka ini, terdapat 3 angka penting)
7712
(ada 4 angka penting)
2. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol bukan
angka penting
Contoh:
77120 (4 angka penting)
3. Angka nol yang terletak di belakang penting (DALAM DESIMAL)
adalah angka penting
7,1800
(5 angka penting)
4. Angka nol yang ada di depan angka penting (DALAM DESIMAL
)bukan angka penting
Contoh:
0,0000718 (3 angka penting)
5. Angka nol di belakang angka penting (DALAM DESIMAL) adalah
angka penting
Contoh:
0,000007180 (4 angka penting)
6. Angka nol di antara angka penting adalah angka penting
Contoh:
71800,7001 (9 angka penting)
Ada sedikit perbedaan dalam perhitungan antara
secara matematis dan “penghitungan angka penting” di fisika ini.
Sebagai
contoh:
Dalam
hitungan matematis, 2,8 + 3,42 = 6,22
Pada contoh tadi, kita punya kesimpulan bahwa:
2,8 adalah yang paling sedikit angka taksiran/angka di belakang komanya (satu).
Oleh karena itu, hasil penghitungannya pun mengikuti ini. Sehingga, dalam
penghitungan angka penting, hasil dari:
2,8 +
3,42 = 6,2
Contoh
lain:
0,007 +
0,12 = 0,12
14,244 –
2,1 = 12,1
9,0 –
6,21 = 2,8
15 –
11,02 = 4,0 (hal ini dikarenakan 15 kita anggap sebagai 15,0)
Dalam penghitungan matematis, hasil dari 2,4 x
1,11 = 2,664
Pada penghitungan perkalian dan pembagian pada
angka penting, hasil akhirnya harus selalu melihat kepada “jumlah
angka penting yang paling sedikit”.
Pada kasus tadi, jumlah angka penting paling
sedikit ada pada 2,4 (dua angka penting), sehingga, hasil dari penghitungan
tersebut juga harus mempunyai 2 angka penting.
Hasil:
2,4 x 1,11 = 2,6
Contoh lain:
0,007 x 0,12 = 0,001 (karena yang angka penting
paling kecil adalah 1 angka penting, yaitu dari 0,007)
Ada beberapa hal yang harus kamu tahu saat
pembulatan. Hal paling sederhana adalah, pembulatan ke atas dan ke bawah. Angka
yang berada di bawah 5, akan selalu dibulatkan ke bawah (23,4
dibulatkan menjadi 23). Sementara angka di atas 5, akan dibulatkan ke atas (23,7
dibulatkan menjadi 24).
Lalu, bagaimana dengan 23,5?
Harus kita bulatkan menjadi apa 24,5?
Nah, untuk
kasus pembulatan dengan angka 5, kamu harus liat apakah angka itu merupakan
bilangan ganjil atau genap.
Apabila bilangan ganjil, pembulatannya dilakukan ke
atas (23,5 dibulatkan menjadi 24).
Apabila bilangan genap, pembulatannya dilakukan ke
bawah (24,5 dibulatkan menjadi 24).
Notasi ilmiah adalah cara kita menuliskan
notasi angka dalam bentuk yang berbeda. Seperti misalnya, angka 0.0004. Apabila
kita ubah ke dalam bentuk notasi ilmiah akan menjadi: 4 x 103
Angka
depan (a) dari notasi ilmiah "harus berada di antara 1 sampai 9,9"
Itu
artinya, angka 23000, tidak bisa kamu ganti menjadi 23 x 103,
tetapi harus ditulis menjadi 2,3 x 104.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar