PERTEMUAN KEDUA
B.
Penjumlahan Vektor Menggunakan Metode Grafis dan Analitis
Pernahkah
Anda membayangkan jika Anda berenang di sungai searah dengan aliran sungai,
kemudian Anda tiba-tiba berbalik arah 90° dari arah pergerakan semula? Apakah
posisi terakhir Anda tepat sesuai keinginan Anda? Tentu tidak, arah akhir
posisi Anda tidak akan membentuk sudut 90° dari posisi semula karena terdapat
hambatan arus sungai yang membuat arah gerak Anda tidak tepat atau menyimpang.
Anda dapat menentukan posisi akhir Anda dengan cara menjumlahkan vektor gerak
Anda, baik perpindahannya maupun kecepatannya. Apakah Anda mengetahui cara
menjumlahkan dua buah vektor?
Penjumlahan
vektor tidak sama dengan penjumlahan skalar. Hal ini karena vektor selain
memiliki nilai, juga memiliki arah. Vektor yang diperoleh dari hasil
penjumlahan beberapa vektor disebut vektor resultan.
Berikut
ini akan dibahas metode-metode untuk menentukan vektor resultan.
1.
Resultan Dua Vektor Sejajar
Misalnya,
Anda bepergian mengelilingi kota Palu dengan mengendarai sepeda motor. Dua jam
pertama, Anda bergerak lurus ke timur dan menempuh jarak sejauh 50 km. Setelah
istirahat secukupnya, Anda kembali melanjutkan perjalanan lurus ke timur sejauh
30 km lagi. Di lihat dari posisi asal, Anda telah berpindah sejauh sejauh 50 km
+ 30 km = 80 km ke timur. Dikatakan, resultan perpindahan Anda adalah 80 km ke
timur. Secara grafis, perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 3.
Sedikit
berbeda dengan kasus tersebut, misalnya setelah menempuh jarak lurus 50 km ke
timur, Anda kembali lagi ke barat sejauh 30 km. Relatif terhadap titik asal,
perpindahan Anda menjadi 50 km – 30 km = 20 km ke timur. Secara grafis,
perpindahan Anda diperlihatkan pada Gambar 4.
Dari
kedua contoh, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3. dan Gambar 4,
menjumlahkan dua buah vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan aljabar biasa.
Secara matematis, resultan dua buah vektor sejajar, yakni, sebagai berikut.
Jika vektor A dan B searah, besar vektor resultan R, adalah
R
= |A+B| (1-1)
dengan
arah vektor R sama dengan arah vektor A dan B. Sebaliknya, jika kedua vektor
tersebut berlawanan, besar resultannya adalah
R
= |A-B| (1-2)
dengan
arah vektor R sama dengan arah vektor yang terbesar.
2.
Resultan Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus
Misalnya,
Anda memacu kendaraan Anda lurus ke timur sejauh 40 km dan kemudian berbelok
tegak lurus menuju utara sejauh 30 km. Secara grafis, perpindahan Anda seperti
diperlihatkan pada Gambar 5.
Besar
resultan perpindahannya, r, diperoleh menggunakan Dalil Pythagoras,
yakni sebagai berikut :
dan
arahnya
terhadap
sumbu-x positif (atau 37° dari arah timur).
Dari
contoh kasus tersebut, jika dua buah vektor, A dan B, yang saling tegak lurus
akan menghasilkan vektor resultan, R,
terhadap
arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y dan vektor A searah
sumbu-x.
3.
Resultan Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Sekarang
tinjau dua buah vektor, A dan B, yang satu sama lain mengapit sudut seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 6 (a). Gambar vektor resultannya dapat diperoleh
dengan cara menempatkan pangkal vektor B di ujung vektor A. Selanjutnya, tarik
garis dari titik pangkal vektor A ke titik ujung vektor B dan buatkan panah
tepat di ujung yang berimpit dengan ujung vektor B. Vektor inilah, R, resultan
dari vektor A dan B. Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 6 (b).
Besar
vektor resultan, R, dapat ditentukan secara analitis sebagai berikut.
Perhatikan
Gambar 7. Vektor C dan D diberikan sebagai alat bantu sehingga vektor A + C
tegak lurus vektor D dan ketiganya membentuk resultan yang sama dengan resultan
dari vektor A dan B, yakni R.
Dengan
menggunakan Dalil Pythagoras, besarnya vektor resultan R adalah :
Selanjutnya,
juga dengan menggunakan Dalil Pythagoras, dari gambar diperoleh :
C2 + D2 = B2
dan
dari trigonometri,
Dengan
memasukkan dua persamaan terakhir ke persamaan pertama, diperoleh besarnya
vektor resultan R.
(1-5)
4.
Selisih Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Vektor
A dan vektor -A, memiliki besar yang sama, yakni |A| = |–A| = A, tetapi arahnya
berlawanan seperti diperlihatkan pada Gambar 8.
Selisih
dari dua buah vektor, misalnya vektor A – B, secara grafis sama dengan jumlah
antara vektor A dan vektor –B, seperti diperlihatkan pada Gambar 9.
Secara
matematis, vektor selisihnya ditulis R = A – B.
Secara
analitis, besar vektor selisihnya ditentukan dari Persamaan (1–5) dengan
mengganti θ dengan 180–θ. Oleh karena, cos (180° – θ ) = –cosθ sehingga
diperoleh :
Catatan
Fisika :
cos
(180 – θ ) = –cosθ. Hal ini dikarenakan cos (180 – θ) sama dengan cos(180) cosθ
+ sin (180) sin θ di mana nilai cos (180) = –1 dan nilai sin (180) =
0.Bagaimana jika cos (180 + θ )? Apakah sama dengan –cosθ ?
5.
Melukis Resultan Beberapa Vektor dengan Metode Poligon
Jika
terdapat tiga buah vektor, A, B, dan C, yang besar dan arahnya berbeda seperti
diperlihatkan pada Gambar 10 (a), resultannya dapat diperoleh dengan cara
menggunakan metode poligon, yakni sebagai berikut.
a.
Hubungkan titik tangkap vektor B pada ujung vektor A dan titik pangkal vektor C
pada ujung vektor B.
b.
Buat vektor resultan, R, dengan titik tangkap sama dengan titik pangkal vektor
A dan ujung panahnya tepat di titik ujung vektor C.
Hasilnya
seperti diperlihatkan pada Gambar 10 (b).
Secara
matematis, vektor resultan pada Gambar 10. ditulis sebagai berikut.
R
= A + B + C
6.
Vektor Nol
Vektor
nol adalah vektor hasil penjumlahan beberapa buah vektor yang hasilnya nol.
Sebagai contoh, lima buah vektor, A, B, C, D, dan E, menghasilkan resultan sama
dengan nol maka secara matematis ditulis
A
+ B + C + D + E = 0
Dengan
menggunakan metode poligon, secara grafis vektor-vektor tersebut diperlihatkan
seperti pada Gambar 11. Perhatikan bahwa ujung vektor terakhir (vektor E)
bertemu kembali dengan titik pangkal vektor pertama (vektor A).
Contoh
Soal 1 :
Dua
buah vektor satu sama lain membentuk sudut 60°. Besar kedua vektor tersebut
sama, yakni 5 satuan. Tentukanlah :
a.
resultan, dan
b.
selisih kedua vektor tersebut.
Kunci
Jawaban :
Misalnya,
kedua vektor tersebut adalah A dan B. Besarnya, A = B = 5 dan sudutnya θ = 60°.
Dengan menggunakan Persamaan (2–5) dan (2–6), diperoleh :
a.
resultannya
b.
selisihnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar