Selasa, 24 September 2019

KISI-KISI PENILAIAN TENGAH SEMESTER GANJIL KELAS X IPA 2019/2020


KISI-KISI PENILAIAN TENGAH SEMESTER GANJIL KELAS X IPA 2019/2020
1.      Hubungan ilmu fisika dengan ilmu lain
2.      Simbol-simbol laboratorium
3.      Membaca hasil pengukuran jangka sorong
4.      Penjabaran rumus dimensi
5.      Menghitung banyaknya angka penting
6.      Besaran skalar dan besaran vektor
7.      Operasi berhitung menggunakan teknik angka penting
8.      Menentukan resultan dua vektor
9.      Menentukan resultan tiga vektor
10.   Membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup


Jumat, 13 September 2019

MATERI ELEKTROSTATIS PERTEMUAN KEDUA KELAS XII IPA 1,2,3


BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE-2

Sekolah                                                 : SMA Al Azhar 3 B. Lampung
Mata Pelajaran                    : Fisika
Kelas/Semester                    : XII / Ganjil
Materi Pokok                       : Listrik Statis (Elektrostatika)
Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

A.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
3.2    Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus
·   Mengidentifikasi fenomena kelistrikan dan pemanfaatannya di kehidupan sehari-hari menggunakan alat dan bahan sederhana
·   Menganalisis fenomena kelistrikan, muatan listrik, fluks listrik dan interaksi antar muatan listrik, kuat medan listrik, potensial listrik, energi potensial, dan kapasitor.
·   Merancang percobaan tentang peristiwa kelistrikan, misalnya pengisian kapasitor
·   Menganalisa gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi  potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus
4.2    Melakukan percobaan berikut presentasi hasil percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari
·   Melakukan percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari
·   Mempresentasikan hasil percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari

B.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
·         Mengidentifikasi fenomena kelistrikan dan pemanfaatannya di kehidupan sehari-hari menggunakan alat dan bahan sederhana
·         Menganalisis fenomena kelistrikan, muatan listrik, fluks listrik dan interaksi antar muatan listrik, kuat medan listrik, potensial listrik, energi potensial, dan kapasitor.
·         Merancang percobaan tentang peristiwa kelistrikan, misalnya pengisian kapasitor
·         Menganalisa gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi  potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus
·         Melakukan percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari
·         Mempresentasikan hasil percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari
















C.      Materi Pembelajaran

Hukum Coulomb
Hukum Coulomb mempunyai kesamaan dengan hukum gravitasi Newton. Persamaannya terletak pada perbandingan kuadrat yang terbalik dalam hukum gravitasi Newton. Perbedaannya adalah gaya gravitasi selalu tarik-menarik, sedangkan gaya listrik dapat bersifat tarik-menarik maupun tolak-menolak. Pada dasarnya hukum coulombmenyatakan muatan listrik yang sejenis tolak-menolak, sedangkan muatan listrik tak sejenis tarik-menarik.

Hukum Coulomb

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Fisika Prancis, Charles Augustin Coulomb (1736-1806) disimpulkan bahwa: “besarnya gaya tarikmenarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb) berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut

Neraca Puntir Alat Percobaan Coulomb

Besarnya gaya oleh suatu muatan terhadap muatan lain telah dipelajari oleh Charles Augustin Coulomb. Peralatan yang digunakan pada eksperimennya adalah neraca puntir yang mirip dengan neraca puntir yang digunakan oleh Cavendish pada percobaan gravitasi. Bedanya, pada neraca puntir Coulomb massa benda digantikan oleh bola kecil bermuatan.
Untuk memperoleh muatan yang bervariasi, Coulomb menggunakan cara induksi. Sebagai contoh, mula-mula muatan pada setiap bola adalah q0, besarnya muatan tersebut dapat dikurangi hingga menjadi \frac{1}{2} q0 dengan cara membumikan salah satu bola agar muatan terlepas kemudian kedua bola dikontakkan kembali. Hasil eksperimen Coulomb menyangkut gaya yang dilakukan muatan titik terhadap muatan titik lainnya.

Gaya Coulomb

Jika kedua muatan merupakan muatan sejenis maka gaya yang bekerja bersifat tolak-menolak. Jika kedua muatan mempunyai tanda yang berlawanan, gaya yang bekerja bersifat tarik-menarik.

Gaya coulomb menyatakan bahwa muatan listrik yang sejenis tolak-menolak, sedangkan muatan listrik tak sejenis tarik-menarik seperti terlihat pada gambar diatas.

Perhatikan gambar diatas yang menggambarkan dua buah benda bermuatan listrik q1dan q2terpisah pada jarak r. Apabila kedua benda bermuatan listrik yang sejenis, kedua benda tersebut akan saling tolak-menolak dengan gaya sebesar F dan jika muatan listrik pada benda berlainan jenis, akan tarik-menarik dengan gaya sebesar F.
Pernyataan Charles Augustin Coulomb (1736-1806) yang kemudian dikenal dengan Hukum Coulomb yang dinyatakan dalam persamaan :

di mana :
F= gaya tarik-menarik atau tolak-menolak/gaya Coulomb (Newton)
= bilangan konstanta =  = 9. 109N m2/C2
q1, q= muatan listrik pada benda 1 dan benda 2 (Coulomb/C)
= jarak pisah antara kedua benda (m)
Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan dipengaruhi oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka besarnya gaya Coulomb yang bekerja pada benda itu sama dengan jumlah vektor dari masing-masing gaya Coulomb yang ditimbulkan oleh masing-masing benda bermuatan tersebut. Misalnya untuk tiga buah muatan listrik.

Besarnya Gaya Coulomb yang dialami oleh q3 pada F = F1 + F2

di mana :
F1 = gaya Coulomb pada qakibat yang ditimbulkan oleh q
F2 = gaya Coulomb pada qakibat yang ditimbulkan oleh q2
F = gaya Coulomb pada qakibat muatan qdan q2
Gaya Coulomb pada muatan q3  adalah F  = F1 +F2
Karena letak ketiga muatan tidak dalam satu garis lurus, maka besarnya nilai F  dihitung dengan :

dengan Î± adalah sudut yang diapit antara  F1 dan F2.


Medan Listrik

 

Medan listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar benda bermuatan listrik, di mana jika sebuah benda bermuatan listrik berada di dalam ruangan tersebut akan mendapat gaya listrik (gaya Coulomb). Medan listrik termasuk medan vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan listrik dinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam sembarang tempat di dalam medan tersebut. Arah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda bermuatan positif dinyatakan keluar dari benda, sedangkan arah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda bermuatan negatif dinyatakan masuk ke benda.

Medan Listrik

Untuk menggambarkan medan listrik digunakan garis-garis gaya listrik.Garis-garis gaya listrik yaitu garis lengkung yang dibayangkan merupakan lintasan yang ditempuh oleh muatan positif yang bergerak dalam medan listrik. Garis gaya listrik tidak mungkin akan berpotongan, sebab garis gaya listrik merupakan garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan akan berakhir di benda yang bermuatan negatif. Gambar dibawah menggambarkan garis-garis gaya listrik di sekitar benda bermuatan listrik.

Kuat Medan Listrik

Kuat medan listrik di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan listrik di titik itu. Kuat medan listrik dinyatakan dengan lambang E. Untuk menyatakan kuat medan di suatu titik dalam medan listrik perhatikan gambar dibawah, menggambarkan suatu benda bermuatan q yang menimbulkan medan listrik di sekitarnya.

Kita tinjau suatu titik P yang berada pada jarak r dari q. Untuk menentukan kuat medan listrik di titik P, kita letakkan sebuah muatan penguji sebesar q’. Besarnya kuat medan di titik P dapat dituliskan :

di mana :
= kuat medan di titik P (Newton/Coulomb)
k = Konstanta = 9.109 N m2 C-2
q = muatan listrik penimbul medan (C)
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)

Demikian juga medan listrik termasuk besaran vektor, seperti halnya gaya listrik. Apabila pada suatu titik dipengaruh oleh medan listrik yang ditimbulkan oleh lebih dari satu benda bemuatan, maka kuat medan listrik di tempat itu sama dengan jumlah vektor dari masing-masing kuat medan.

Apabila letak benda berada dalam satu garis lurus, maka kuat medan listrik pada titik C adalah : EC = EA + EB

Jika letak benda tidak dalam satu garis lurus. Maka kuat medan listrik di titik C adalah : EC = EA + EB

di mana sudut yang diapit antara  dan  adalah α


Selasa, 10 September 2019

MATERI GERAK LURUS X IPA 2,3,1


BAHAN AJAR

Sekolah                                                 : SMA Al Azhar 3 B. Lampung
Mata Pelajaran                    : Fisika
Kelas/Semester                    : X / Ganjil
Materi Pokok                       : Gerak lurus
Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
3.4     Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut penerapannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya keselamatan lalu lintas
·       Mengamati dengan seksama demonstrasi gerak untuk membedakan gerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
·       Membedakan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
·       Mendiskusikan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
·       Menjelaskan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
·       Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dengan menggunakan kereta atau mobil mainan.
·       Melakukan percobaan gerak lurus dengan percepatan konstan dengan menggunakan troly.
·       Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan tetap menggunakan kereta misalnya mobil mainan, troly
·       Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan kecepatan konstan.
·       Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan percepatan konstan
·       Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB dan gerak jatuh bebas dalam diskusi kelas
4.4     Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus  dengan kecepatan konstan (tetap) dan bergerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya
·       Mengolah data hasil pengukuran berulang
·       Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik hasil pengukuran,
·       Menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan,
·       Menyimpulkan hasil interpretasi data dalam laporan tertulis hasil kerja
·       Mencatat data yang diperoleh dari percobaan percobaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dengan menggunakan kereta atau mobil mainan
·       Mencatat data yang diperoleh dari percobaan gerak lurus dengan percepatan konstan dengan menggunakan troly.
·       Menyimpulkan data hasil percobaan
·       Mempresentasikan hasil percobaan benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan dalam bentuk grafik
B.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
·         Mengamati dengan seksama demonstrasi gerak untuk membedakan gerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
·         Membedakan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
·         Mendiskusikan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
·         Menjelaskan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
·         Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dengan menggunakan kereta atau mobil mainan.
·         Melakukan percobaan gerak lurus dengan percepatan konstan dengan menggunakan troly.
·         Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan tetap menggunakan kereta misalnya mobil mainan, troly
·         Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan kecepatan konstan.
·         Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan percepatan konstan
·         Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB dan gerak jatuh bebas dalam diskusi kelas

C.      Materi Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
Posisi, Jarak dan Perpindahan
Posisi merupakan letak benda terhadap titik acuan. Dan perlu diketahui bahwa ada perbedaan jarak dan perpindahan dimana Jarak diartikan sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu, dan merupakan besaran skalar. Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda dalam selang waktu tertentu dan merupakan besaran vektor.
(a) Posisi
Dalam menentukan posisi sebuah benda dalam kehidupan sehari-hari kita harus menyertakan titk acuan dan arah dari titik acuannya. Misalnya mobil Pak Arifin terparkir di 20 meter sebelah utara rumahnya. Dalam hal hal ini rumahnya merupakan titik acuannya.
(b) Jarak
Jarak adalah panjang lintasan suatu benda yang bergerak. Misalkan seekor kucing berada di $x=0$ m bergerak ke $x=12$ m kemudian bergerak lagi ke $x=6$ m. Maka jarak yang ditempuh kucing adalah $s=12+6=18$ m. Jarak dapat diukur dengan odometer.
(c) Perpindahan
Perpindahan berkaitan dengan perpindahan posisi. Besar perpindahan hanya tergantung pada posisi awal dan posisi akhir. Misalkan seekor kucing berada di $x=0$ m bergerak ke $x=12$ m kemudian bergerak lagi ke $x=6$ m. Dari informasi tersebut diketahui bahwa posisi awal kucing adalah $x=0$ m dan posisi akhir $x=6$ m. Maka perpindahan kucing adalah $\Delta x=6-0=6$ m.
Definisi Gerak
Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berpindah posisi terhadap titik acuan. Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif yaitu gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak menurut seorang pengamat mungkin tidak bergerak menurut pengamat yang lain.
Sebagai contoh saat kita duduk di belakang supir di dalam mobil yang sedang bergerak. Kita melihat sopir tidak begerak, namun bagi petugas lalu lintas yang sedang berdiri di pinggir jalan maka sopir dalam keadaan bergerak.
Disinilah letak kerelatifan gerak. Sopir dikatakan bergerak oleh petugas lalu lintas namun terlihat diam menurut kita yang duduk di belakang sopir.
Kita yang di dalam mobil melihat petugas lalu lintas bergerak terhadap mobil. Saat mobil mendekati petugas lalu lintas maka petugas lalu lintas seolah bergerak mendekati mobil. Saat mobil menjauhi petugas lalu lintas, petugas lalu lintas juga seolah bergerak menjauhi mobil, padahal kondisi sebenarnya petugas lalu lintas tidak bergerak. Gerak inilah yang disebut dengan gerak semu.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh lain yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Berdasarkan lintasannya gerak dibedakan menjadi tiga, yaitu Gerak Lurus, Gerak Melingkar dan Gerak Parabola. Berdasarkan percepatannya gerak dibedakan menjadi dua yaitu gerak tanpa percepatan dan gerak dengan percepatan.
Gerak Lurus adalah gerak dengan lintasan berbentuk garis lurus, contoh gerak lurus di kehidupan sehari-hari adalah gerak benda yang jatuh bebas.
Gerak melingkar adalah gerak dengan lintasan berupa lingkaran, contohnya adalah gerak sebuah titik di tepi roda yang sedang berputar.
Gerak parabola merupakan gerak dengan lintasan berupa parabola. Gerak parabola merupakan salah satu contoh gerak dua dimensi. Gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak, yaitu gerak lurus dengan kecepatan tetap, dan gerak lurus dengan kecepatan berubah secara teratur.
Contoh Soal & Pembahasan
  1. Seekor semut bergerak ke barat sejauh 8 meter kemudian ke selatan sejauh 6 meter. Hitung jarak dan perpindahan semut!
    Penyelesaian:
    (a) Jarak yang ditempuh semut adalah $s=8+6=14$ meter.
    (b) Perpindahan
    Perpindahan semut dapat digambarkan sebagai berikut.

  2. B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Peristiwa di atas merupakan contoh gerak… .
    (a) Gerak relatif
    (b) Gerak semu
    (c) Gerak lurus
    (d) Gerak total
    (e) Gerak lurus beraturan
    Jawaban : A
    Peristiwa di atas adalah gerak relatif. Menurut B maka A tidak bergerak karena digendong sementara menurut C adalah A dan B sama-sama bergerak. Sehingga disebut gerak relatif.
  3. Semua pernyataan berikut ini tentang definisi gerak menurut fisika adalah benar, kecuali… .
    (a) Bus melaju meninggalkan terminal
    (b) Rita berjalan menuju sekolah
    (c) Kapal Phinisi Nusantara sedang berlayar
    (d) Pesawat Garuda sedang menuju bandara
    (e) Burung terbang menuju sangkarnya
    Jawaban : C
    Defenisi benda dikatakan bergerak:
    (1) jika kedudukan antara kedua benda berubah satu sama lain
    (2) jika kedudukan benda tersebut selalu berubah terhadap suatu titik acuan
  4. Perhatikan pernyataan berikut ini
    (1) Besaran yang mempunyai nilai, satuan dan arah.
    (2) Besaran yang satuannya didefenisikan sendiri
    (3) Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
    (4) Besaran yang hanya memiliki nilai dan satuan
    Pernyataan yang membedakan kelajuan dari kecepatan adalah sesuai nomor… .
    (a) 1 dan 2
    (b) 2 dan 3
    (c) 3 dan 4
    (d) 4 dan 1
    (e) 1, 2, dan 3
    Jawaban : D
    Kecepatan besaran yang memiliki nilai, satuan dan arah. Kelajuan hanya memiliki nilai dan satuan.
  5. Gerak yang merupakan resultan perpindahan suatu benda yang serentak melakukan gerak lurus beraturan pada arah horizontal dan gerak lurus berubah beraturan pada arah vertikal adalah… .
    (a) Gerak lurus dipercepat
    (b) Gerak melingkar
    (c) Gerak parabola
    (d) Gerak jatuh bebas
    (e) Gerak konstan
    Jawaban : C
    Gerak parabola merupakan gerak yang memiliki arah horizontal dan sekaligus arah vertikal. Pada arah vertikal mengalami percepatan dan perlambatan, sedangkan pada arah horizontal kecepatannya tetap.

Latihan Soal Posisi, Jarak & Perpindahan (Mudah)
  1. Pertanyaan ke 1 dari 5
Selama bergerak benda mengalami perubahan kedudukan. Garis terpendek yang menghubungkan titik awal dan titik akhir tanpa memperdulikan lintasannya disebut… .
    •  Jarak
    •  Perpindahan
    •  Kedudukan
    •  Posisi
    •  Skalar
Latihan Soal Posisi, Jarak & Perpindahan (Sedang)
  1. Pertanyaan ke 1 dari 5
Sebuah bola bergerak dari titik A menuju titik B melintasi lintasan ABCB. Maka jarak dan perpindahan yang ditempuh oleh benda adalah… .
    •  6 m dan 8 m
    •  8 m dan 6 m
    •  22 m dan 6 m
    •  6 m dan 22 m
    •  14 m dan 6 m
Latihan Soal Posisi, Jarak & Perpindahan (Sukar)
  1. Pertanyaan ke 1 dari 5
Sebuah layang-layang terbang ke utara sejauh 6 m , kemudian belok ke barat sejauh 4 m. Oleh karena terdapat kabut yang sangat tebal, layang-layang tersebut kehilangan arah sehingga berbelok sejauh 3 m ke selatan. Maka jarak dan perpindahan yang telah ditempuh layang-layang tersebut adalah… .
    •  13 meter dan 5 meter
    •  5 meter dan 13 meter
    •  7,22 meter dan 3 meter
    •  3 meter dan 7,22 meter
    •  18 meter dan 10 meter

Rumus kecepatan rata-rata dan Kelajuan rata-rata

Dalam kehidupan sehari-hari orang masih salah membedakan kecepatan dengan kelajuan. Misalnya, sepeda motor yang dikendarai Andi bergerak dengan kecepatan 50 km/jam. Hal ini kurang benar. Untuk menyatakan kecepatan dalam fisika harus disertai dengan arah. Jadi sepeda motor yang dikendarai Andi bergerak dengan kecepatan 50 km/jam ke arah selatan.
Kalau ingin menyatakan dengan kelajuan, tentu boleh tidak menggunakan arah. Misalnya Nana mengendarai Vario dengan kecepatan 40 km/jam.
Pengertian Kecepatan rata-rata adalah perubahan posisi (perpindahan) yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu.
Rumus kecepatan rata-rata :

Pengertian Kelajuan rata-rata adalah panjang lintasan (jarak) yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu.
Rumus kelajuan rata-rata :

Kecepatan rata-rata merupakan besaran vektor sedangkan kelajuan rata-rata termasuk besaran skalar.
Contoh soal menghitung kecepatan rata-rata :
Soal no 1. Gilang berlari 50 m ke arah barat kemudian berbalik arah ke arah timur sejauh 30 m. Waktu yang diperlukan Gilang adalah 20 detik Berapakah kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata Gilang?
Pembahasan :
Untuk menentukan kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata, kita harus menggambarkannya terlebih dahulu :
1.         Untuk menentukan perpindahan = perubahan posisi Gilang
Perpindahan = 50 m – 30 m = 20 meter
Waktu = 20 sekon
Kecepatan rata-rata = perpindahan / waktu
v = 20 meter / 20 sekon
v = 1 m/s
kecepatan rata-rata gilang adalah 1 m/s
1.         Untuk menentukan jarak = jumlah panjang lintasa yang ditempuh Gilang
Jarak  = 50 m + 30 m = 80 m
Waktu = 20 sekon
Kelajuan rata-rata = jarak / waktu
v = 80 m / 20 sekon
v = 4 m/s
kelajuan yang ditempuh gilang adalah 4 m/s
Soal no 2.
Budi mengendarai sepeda motor dari Kota Tegal ke kota Cirebon dalam waktu 2 jam. Jika jarak kota Cirebon dan kota Tegal adalah 120 km. Berapakah kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata sepeda motor Budi?
Pembahasan :
Pada kasus ini Budi bergerak lurus dari kota Tegal ke kota Cirebon sehingga kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-ratanya sama. Hal ini berlaku untuk benda yang geraknya segaris lurus.
Kecepatan rata-rata = perpindahan / waktu
Kecepatan rata-rata = 120 km / 2 jam
Kecepatan rata-rata  = 60 km/jam
Kelajuan rata-rata = Kecepatan rata-rata
Kelajuan ratan-rata = 60 km/jam

Percepatan

Percepatan dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepatan suatu objek bergerak dalam selang waktu tertentu. Jika sebuah mobil bergerak dengan kecepatan selalu bertambah dalam selang waktu tertentu, maka mobil tersebut di katakan mengalami percepatan. Perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu disebut percepatan. Percepatan ini yang disebut dengan percepatan rata-rata yang dapat ditulis sebagai berikut :
Advertisment

dengan kecepatan v2adalah kecepatan pada saat t2dan v1adalah kecepatan pada t1.
Bentuk komponen percepatan rata-rata a pada bidang dua dimensi adalah sebagai berikut.

dengan dan  Dikatakan percepatan rata-rata, karena tidak memedulikan perubahan percepatan pada saat tertentu.
Percepatan suatu benda yang bergerak dalam waktu tertentu disebut dengan percepatan sesaat. Secara matematis dapat yang dinyatakan dalam persamaan berikut.

Jika digambar dalam bidang XY, maka kecepatan sesaat merupakan kemiringan garis singgung dari grafik – pada saat t1.

Tampilan geometris pada saat t = tsama dengan kemiringan garis singgung pada 
Untuk menentukan percepatan sesaat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain, sebagai berikut.
Percepatan sesaat merupakan percepatan pada waktu tertentu (t1). Pada pelajaran matematika nilai limit dari percepatan sesaat adalah sebagai berikut :

Persamaan di atas disebut turunan terhadap t. Artinya, percepatan sesaat merupakan turunan pertama dari fungsi kecepatan terhadap waktu atau turunan kedua dari fungsi posisi terhadap t. Bentuk vektor komponen dari percepatan sesaat adalah sebagai berikut.
axayj

Persamaan di atas merupakan percepatan sesaat yang diperoleh dari turunan kedua dari posisi partikel atau benda yang bergerak.
Ketika kita ingin menentukan posisi dan kecepatan berdasarkan fungsi percepatan, maka kita harus mengintegralkan fungsi percepatan. Hal ini merupakan kebalikan saat kita ingin menentukan percepatan dari fungsi posisi dan kecepatan dengan menurunkannya terhadap t. Dalam bidang dua dimensi, percepatan dinyatakan sebagai berikut.
    atau    dv = adt
Jika kedua ruas dari persamaan di atas diintegralkan, maka diperoleh persamaan seperti berikut.

Persamaan di atas menunjukkan bahwa perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu sama dengan luas daerah di bawah grafik a(t) dengan batas bawah t = 0 dan batas atas t = t.





LATIHAN SOAL PERSIAPAN PENILAIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

Nama                         : Rosmawati, S.Pd, Gr Mata Pelajaran   : Fisika Kelas                        :  XII