BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE-2
Sekolah
:
SMA Al Azhar 3 B. Lampung
Mata
Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester
: XII / Ganjil
Materi
Pokok : Listrik
Statis (Elektrostatika)
Alokasi
Waktu : 4 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit
A.
Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
3.2 Menganalisis
muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik,
energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus
|
· Mengidentifikasi
fenomena kelistrikan dan pemanfaatannya di kehidupan sehari-hari menggunakan
alat dan bahan sederhana
· Menganalisis
fenomena kelistrikan, muatan listrik, fluks listrik dan interaksi antar
muatan listrik, kuat medan listrik, potensial listrik, energi potensial, dan
kapasitor.
· Merancang
percobaan tentang peristiwa kelistrikan, misalnya pengisian kapasitor
· Menganalisa
gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada
berbagai kasus
|
4.2 Melakukan
percobaan berikut presentasi hasil percobaan kelistrikan (misalnya pengisian
dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari
|
· Melakukan
percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari
· Mempresentasikan
hasil percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor)
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari
|
B.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
·
Mengidentifikasi
fenomena kelistrikan dan pemanfaatannya di kehidupan sehari-hari menggunakan
alat dan bahan sederhana
·
Menganalisis
fenomena kelistrikan, muatan listrik, fluks listrik dan interaksi antar muatan
listrik, kuat medan listrik, potensial listrik, energi potensial, dan
kapasitor.
·
Merancang
percobaan tentang peristiwa kelistrikan, misalnya pengisian kapasitor
·
Menganalisa
gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada
berbagai kasus
·
Melakukan
percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari
·
Mempresentasikan
hasil percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari
C.
Materi
Pembelajaran
Hukum Coulomb
Hukum Coulomb mempunyai kesamaan dengan
hukum gravitasi Newton. Persamaannya terletak pada perbandingan kuadrat yang
terbalik dalam hukum gravitasi Newton. Perbedaannya adalah gaya gravitasi
selalu tarik-menarik, sedangkan gaya listrik dapat bersifat tarik-menarik
maupun tolak-menolak. Pada dasarnya hukum coulombmenyatakan muatan listrik yang sejenis tolak-menolak,
sedangkan muatan listrik tak sejenis tarik-menarik.
Hukum Coulomb
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Fisika Prancis,
Charles Augustin Coulomb (1736-1806) disimpulkan bahwa: “besarnya
gaya tarikmenarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik (yang
kemudian disebut gaya Coulomb) berbanding lurus dengan muatan masing-masing
benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut“
Neraca Puntir Alat Percobaan
Coulomb
Besarnya
gaya oleh suatu muatan terhadap muatan lain telah dipelajari oleh Charles
Augustin Coulomb. Peralatan yang digunakan pada eksperimennya adalah neraca
puntir yang mirip dengan neraca puntir yang digunakan oleh Cavendish pada
percobaan gravitasi. Bedanya, pada neraca puntir Coulomb massa benda digantikan
oleh bola kecil bermuatan.
Untuk
memperoleh muatan yang bervariasi, Coulomb menggunakan cara induksi. Sebagai
contoh, mula-mula muatan pada setiap bola adalah q0,
besarnya muatan tersebut dapat dikurangi hingga menjadi q0 dengan
cara membumikan salah satu bola agar muatan terlepas kemudian kedua bola
dikontakkan kembali. Hasil eksperimen Coulomb menyangkut gaya yang dilakukan
muatan titik terhadap muatan titik lainnya.
Gaya Coulomb
Jika
kedua muatan merupakan muatan sejenis maka gaya yang bekerja bersifat
tolak-menolak. Jika kedua muatan mempunyai tanda yang berlawanan, gaya yang
bekerja bersifat tarik-menarik.
Gaya coulomb
menyatakan bahwa muatan listrik yang sejenis tolak-menolak, sedangkan muatan
listrik tak sejenis tarik-menarik seperti terlihat pada gambar diatas.
Perhatikan
gambar diatas yang menggambarkan dua buah benda bermuatan listrik q1dan q2terpisah
pada jarak r.
Apabila kedua benda bermuatan listrik yang sejenis, kedua benda tersebut akan
saling tolak-menolak dengan gaya sebesar F dan jika muatan listrik pada benda
berlainan jenis, akan tarik-menarik dengan gaya sebesar F.
Pernyataan
Charles Augustin Coulomb (1736-1806) yang kemudian dikenal dengan Hukum Coulomb yang
dinyatakan dalam persamaan :
di mana
:
F= gaya
tarik-menarik atau tolak-menolak/gaya Coulomb (Newton)
k = bilangan konstanta = = 9. 109N m2/C2
q1, q2 = muatan listrik pada benda 1 dan benda 2 (Coulomb/C)
r = jarak pisah antara kedua benda (m)
k = bilangan konstanta = = 9. 109N m2/C2
q1, q2 = muatan listrik pada benda 1 dan benda 2 (Coulomb/C)
r = jarak pisah antara kedua benda (m)
Gaya
Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada
sebuah benda bermuatan dipengaruhi oleh benda bermuatan listrik lebih dari
satu, maka besarnya gaya Coulomb yang bekerja pada benda itu sama dengan jumlah
vektor dari masing-masing gaya Coulomb yang ditimbulkan oleh masing-masing
benda bermuatan tersebut. Misalnya untuk tiga buah muatan listrik.
Besarnya
Gaya Coulomb yang dialami oleh q3
pada F = F1 + F2
di mana
:
F1 =
gaya Coulomb pada q3 akibat
yang ditimbulkan oleh q1
F2 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q2
F = gaya Coulomb pada q3 akibat muatan q1 dan q2
F2 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q2
F = gaya Coulomb pada q3 akibat muatan q1 dan q2
Gaya
Coulomb pada muatan q3 adalah F
= F1 +F2
Karena
letak ketiga muatan tidak dalam satu garis lurus, maka besarnya nilai F
dihitung dengan :
dengan α
adalah sudut yang diapit antara F1 dan F2.
Medan
Listrik
Medan listrik didefinisikan sebagai
ruangan di sekitar benda bermuatan listrik, di mana jika sebuah benda bermuatan
listrik berada di dalam ruangan tersebut akan mendapat gaya listrik (gaya
Coulomb). Medan listrik termasuk medan vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan listrik dinyatakan
sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam
sembarang tempat di dalam medan tersebut. Arah medan listrik yang
ditimbulkan oleh benda bermuatan positif dinyatakan keluar dari benda,
sedangkan arah medan listrik yang
ditimbulkan oleh benda bermuatan negatif dinyatakan masuk ke benda.
Medan Listrik
Untuk
menggambarkan medan
listrik digunakan garis-garis
gaya listrik.Garis-garis gaya listrik yaitu
garis lengkung yang dibayangkan merupakan lintasan yang ditempuh oleh muatan
positif yang bergerak dalam medan listrik. Garis
gaya listrik tidak mungkin akan berpotongan, sebab garis gaya listrik merupakan
garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan akan berakhir di
benda yang bermuatan negatif. Gambar dibawah menggambarkan garis-garis
gaya listrik di sekitar benda bermuatan listrik.
Kuat Medan Listrik
Kuat
medan listrik di suatu titik dalam medan listrik
didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan listrik di titik itu. Kuat medan
listrik dinyatakan dengan lambang E. Untuk menyatakan kuat medan di suatu titik
dalam medan listrik perhatikan gambar dibawah, menggambarkan suatu benda
bermuatan q yang menimbulkan medan listrik di sekitarnya.
Kita
tinjau suatu titik P yang berada pada jarak r dari q. Untuk menentukan kuat medan
listrik di titik P, kita letakkan sebuah muatan
penguji sebesar q’. Besarnya kuat medan di titik P dapat dituliskan :
di mana
:
= kuat
medan di titik P (Newton/Coulomb)
k = Konstanta = 9.109 N m2 C-2
q = muatan listrik penimbul medan (C)
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)
k = Konstanta = 9.109 N m2 C-2
q = muatan listrik penimbul medan (C)
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)
Demikian
juga medan listrik termasuk besaran vektor, seperti halnya gaya listrik.
Apabila pada suatu titik dipengaruh oleh medan listrik yang ditimbulkan oleh
lebih dari satu benda bemuatan, maka kuat medan
listrik di tempat itu sama dengan jumlah vektor
dari masing-masing kuat medan.
Apabila
letak benda berada dalam satu garis lurus, maka kuat medan
listrik pada titik C adalah : EC = EA + EB
Jika
letak benda tidak dalam satu garis lurus. Maka kuat medan listrik di titik C
adalah : EC = EA + EB
di mana
sudut yang diapit antara dan adalah α
Tidak ada komentar:
Posting Komentar